Matahari dan Tanduk Syetan

Sesungguhnya Matahari, ketika terbit membawa tanduk setan. Ketika ia naik, tanduknya dilepaskan. Ketika berada di tengah ufuk, tanduknya dikenakan kembali. Ketika tergelincir, tanduk itu ditanggalkan, dan dikenakan kembali ketika mendekati tenggelam. 

Ketika betul-betul tenggelam, tanduk itu ditanggalkan. Karena itu, janganlah kalian shalat pada tiga waktu tersebut. [HR Malik, Ahmad bin Hambal, Ibnu Majah, dan Al-Baihaqi]


Sesungguhnya Matahari terbit di antara dua tanduk setan, dan tenggelam di antara dua tanduk setan pula. [HR Abu Dawud dan Muslim]

Tiga waktu Nabi S.A.W melarang kami sembahyang dan mengebumikan mayat padanya;
  • Ketika terbit matahari, sehingga naik tinggi
  • Ketika matahari berada di kemuncak pertengahan, sehingga tergelincir
  • Ketika matahari mula terbenam, sehinggalah ia terbenam.
HR: Muslim (no: 831).

Manakala illah dilarang, disebut dalam hadis Amru bin Abasah r.a, dalam sahih Muslim (no: 832), ringkasannya ialah;

  • Waktu terbit matahari: kerana matahari terbit antara dua tanduk syaitan, dan org kafir sujud kepada matahari waktu itu.
  • Waktu tengahari: ketika itu ai neraka begelegak.
  • Waktu terbenam matahari: ia terbenam antara dua tanduk syaitan, dan org kafir sujud kepadanya waktu itu.
“Jangan mencari waktu untuk solat pada ketika terbit dan terbenam matahari”. HR Bukhari (no: 558).
Orang yg qadha’ solat tidak sengaja memilih waktu larangan dan menyerap tenaga setan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label

Anak (2) Azazil (1) Iblis (3) Jin (8) Manusia (3) Setan (2) Syetan (4) Tanduk Setan (1)